6/12/2013

Bambang Sugiyono - Walikota Jakarta Utara
Jangan hanya duduk di kursi, itulah konsep Walikota Jakarta Utara, H. Bambang Sugiyono, SE, Msi yang mencanangkan seluruh jajarannya untuk turun kebawah mencari tahu segala permasalahan yang dihadapi masyarakat sekaligus mengupayakan perbaikan.

Konsep itu melekat erat di benak lelaki berkumis yang memberikan contoh langsung terjun ke lapangan dan tidak ingin sekedar mendapat laporan dari bawahannya atau biasa dikenal dengan istilah Asal Bapak Senang (ABS). 

Untuk itulah, hanya berselang sehari setelah dilantik Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo menjadi walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono langsung menuju lokasi bencana banjir rob (gelombang air pasang- red). Lelaki kelahiran 26 Agustus 1958 ini memang mendapat instruksi dari Bang Foke untuk membenahi rob dan mangrove di wilayah pantai utara Jakarta. Tidak berlebihan bila alumni Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi, Jawa Barat tahun 2003 ini menaruh perhatian serius atas tugas yang sudah menjadi tanggung jawabnya tersebut. 

Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Muara Baru yang masuk wilayah Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara. Disana orang nomor satu di Pemkot Jakarta Utara ini meninjau tanggul yang jebol serta menerima masukan dari warga maupun aparatnya dan upaya-upaya yang akan dikerjakan. Selain membangun tanggul penahan rob juga upaya perbaikan drainase agar masyarakat setempat tidak terus menerus dilanda rob yang selalu menghantui mereka.

Dalam hari yang sama Bambang pun meninjau lokasi tanggul jebol di Muara Angke Kelurahan Pluit. Di lokasi yang sebenarnya lahan milik UPT Perikanan inipun walikota menerima masukan seputar rawannya tanggul jebol di wilayah itu dan upaya yang akan dilakukan serta penanggulangan darurat bagi warga.

Pokoknya sejak dilantik menjadi Walikota Jakarta Utara pada 22 Januari 2009 lalu, mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa Provinsi DKI Jakarta itu benar-benar ingin mengetahui sejelas mungkin permasalahan yang mendera warganya dan mencarikan solusi terbaik. 

Tidak ayal lagi, dalam kurun waktu kurang dari sebulan, lelaki berkumis yang gemar olahraga bulu tangkis ini sudah berkeliling wilayah dan bersilaturahmi dengan seluruh tokoh masyarakat di Jakarta Utara. Baik yang digelar di tingkat kecamatan, kota maupun yang langsung ia kunjungi sendiri. Sampai ke lokasi paling ujung barat Jakarta utara yaitu Kamal Muara yang berbatasan langsung dengan Provinsi Banten. Di lokasi langganan banjir rob inipun suami dari Ny. Nanik Widyastuti ini tidak sungkan berbasah-basah memasuki lokasi banjir di pemukinan nelayan Kamal Muara yang genangan airnya mencapai hampir satu meter.

Dalam setiap tatap muka dengan tokoh masyarakat, ayah dari tiga orang putra masing-masing Aji Riski Yodhana, Reza Putra Yodhana dan Rio Rahman Yodhana ini selalu merendah. ”Saya orang baru dan baru belajar dan bukan orang pintar. Kalau keliru agar ditegur karena sebagai manusia perlu tegur sapa,” kata mantan Sekko Jakarta Pusat.

Berbicara soal Jakarta Utara, Bambang mengakui tahun ini banyak yang harus dihadapi termasuk berbagai permasalahan seperti rob dan mangrove sebagaimana yang ditugaskan gubernur kepadanya. ”Saya sudah harus siap dan sudah berkeyakinan kalau seluruh aparat kita dan masyarakat bersatu padu tidak ada yang tak bisa diselesaikan,” tegasnya.

Ia mengungkapkan konsep yang dilaksanakannya adalah jangan sampai ada aparat yang tidak dikenal warganya. Sebab bila sudah mengenal warganya maka akan tahu segala masalah yang dihadapi dan upaya perbaikan. ”Kalau ada lurah yang tidak dikenal warganya sebaiknya mundur saja. Sebab yang seperti itu bagaimana bisa mengetahui kesulitan warganya dan mengupayakan perbaikan,” kesal Bambang yang akan berusaha mengejar ketertinggalan Jakarta Utara dengan mengerahkan aparatnya agar jangan hanya di kursi saja. Tetapi turun ke lapangan bahkan berlari agar Jakarta Utara semakin maju.

Bambang Sugiyono dengan polos mengungkapkan manajemen yang diterapkannya adalah manajemen kolbu yaitu ikhlas dan syukur. “Sebab dengan itu tak ada yang sulit”, ujar sarjana ekonomi Universitas Jember Jurusan Ekonomi Manajemen Tahun 1985 ini.

Sosoknya dikenal sebagai pejabat yang merintis karier dari bawah mulai dari staf, Kasubag, Kabag pembangunan, Asisten Pembangunan, Sekko Jakarta Pusat, Kepala Badan Kesbang Provinsi DKI Jakarta sampai kemudian menjadi Walikota Jakarta Utara menggantikan Effendi Anas yang kini menjabat sebagai Asisten Kesejahteraan Masyarakat DKI Jakarta.

Bambang Sugiyono - Walikota Jakarta UtaraMenyinggung soal jabatan Walikota Jakarta Utara yang kini disandangnya, Bambang mengaku tak pernah bermimpi jadi walikota. Sebenarnya, ungkap Bambang, dirinya pernah menjadi calon bupati di tanah kelahirannya di Banyuwangi atas permintaan dari masyarakat disana. 

Namun ketika itu ia kalah angka tipis dengan calon yang lain dan Allah memberikan hikmah. ”Mungkin Allah berkehendak sudah jadi walikota saja dan ini semua berkat doa restu semua pihak yang mendoakan saya,” ungkap Bambang seraya tak lupa juga mendoakan kita semua mendapatkan rakhmat dan hidayah dari Allah SWT.

Berbicara masalah banjir, Walikota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono mengakui masalah banjir tidak mudah diatasi selain perilaku masyarakat agar terus disosiliasikan untuk menjaga lingkungannya masing-masing juga dengan berbagai upaya penanganan seperti pengerukan kali dan lain-lainnya harus terus dilakukan.

Bambang menjelaskan tahun ini ada 13 Kali akan dikeruk termasuk Kali yang ada di Jakarta Utara seperti Kali Kamal Muara, Kali Ancol, Kali Opak, Kali Adem, Kali Angke dan lain-lain sehingga nantinya diharapkan sampah akan hilang dan tidak sampai air meluber ke jalan,” harapnya.

Dijelaskannya, jauh sebelumnya ketika Jakarta masih namanya Batavia banjir juga sudah terjadi dimana kawasan banyak ditemui rawa-rawa dan empang. Hal ini karena letak tanah kita berada di bawah permukaan air laut. Apalagi setiap tahun menurut penelitian katanya permukaan tanah kita turun mencapai 7 cm.

”Di jaman Batavia yang jumlah penduduknya sedikit saja sudah banjir, apalagi sekarang ini dengan jumlah penduduk yang banyak,” ungkap walikota seraya menambahkan kondisi ini diperparah dengan banyaknya kali yang menyempit dan resapan air di puncak semakin berkurang.”Air yang datang dari puncak dulu kalau mengalir sember sampai ke Jakarta menjadi segayung, tapi sekarang ini dating seember sampai Jakarta seember kurang segayung,” ungkapnya seraya menjelaskan sekarang ini makanya dilakukan berbagai upaya selain pengerukan juga dilakukan pembangunan BKT. 

“Dan itupun belum bias menghilangkan banjir, tapi setidaknya kita bekerja keras untuk meminimalisir banjir dan mengatasi banjir,” tegas walikota lagi. 
Dijelaskan, penanganan banjir tidak semudah membalikan telapak tangan selain perlu dana juga perlu waktu. Untuk proyek penangan banjir mencapai trilyunan seperti pengerukan 13 kali saja mencapai 1,3 trilyun, belum lagi pembangunan BKT. 

“Penanganan banjir ada tahapan dan kita akan terus sosialisasikan agar warga tidak membuang sampah ke kali sebab sebagaimana yang diungkapkan oleh Bang Yos ketika menjabat gubernur, kali diibaratkan mall karena banyak berbagai barang mulai dari kasur, lemari ada di sana,” ungkap walikota berharap warga untuk menjadi kali sebagai bagian muka bukan bagian belakang. 

Bambang Sugiyono - Walikota Jakarta Utara
Dalam kesempatan lain Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono menilai wawasan kebangsaan kita sekarang ini sudah terlihat luntur dimana ada kecenderungan sikap cinta tanah air termasuk bangga kepada pemimpin dan negeri sendiri sudah berkurang. 

“Ini bisa dilihat ketika tanggal 20 Januari saat pelantikan presiden USA Obama di beberapa tempat di Indonesia diadakan pesta, terlebih lagi di kawasan Menteng tempat Obama pernah sekolah dirayakan secara meriah, tapi ketika pelantikan presiden kita justru adem ayem saja,” ungkap Walikota ketika memberikan sambutan pada acara tatap muka dan silaturahmi dengan tokoh masyarakat Pademangan, Jakarta Utara.

Walikota menilai kultur bangsa kita sudah menurun dimana bangsa lain dihargai tetapi bangsa sendiri sepertinya tidak dihargai. Untuk itulah perlu upaya-upaya untuk merasa memiliki dan bangga kepada negeri sendiri. Termasuk pada penyelenggaran pemilu yang dalam waktu dekat ini hendaknya harus didukung semua lapisan masyarakat. 

Walikota berharap kita semua bersatu padu sebab ukuran sukses pemilu bila tidak terjadi keributan atau rusuh.”Siapa lagi yang menjaga kampong kita kalau bukan warga kita sendiri,” ujar walikota mengajak warga untuk menjaga kampong ini dengan menjalin silaturahmi. Ia menghimbau apabila ada perselisihan agar dapat diredam dibawah dan jangan sampai ada pihak-pihak yang akan memanfaatkan keadaan.


BIODATA

Nama : H. Bambang Sugiyono, SE, M.SI
NIP / NRK : 470057240 / 109615
Tempat/Tgl. Lahir : Banyuwangi / 26 Agustus 1958
Agama : Islam
Pangkat / Gol : Pembina Tk, I (IV/B)

Riwayat Pendidikan :
1. SD Muhammadiyah Banyuwangi Tahun 1971
2. SMP Muhammadiyah Banyuwangi Tahun 1974
3. SMA Negeri Genteng Banyuwangi Tahun 1977
4. Universitas Jember Fak. Ekonomi Manajemen (S1) Tahun 1985
5. Universitas Jenderal Ahmad Yani Fak. Ilmu Pemerintahan (S2) Tahun 2003

Riwayat Penjenjangan :
1. PTUN Tahun 1992
2. SEPALA Tahun 1994
3. Tool For Effective Distric Planing di Sidnay Tahun 1996
4. Pembekalan Sospol Tahun 1996
5. SPAMA Tahun 1997
6. Re Entry Workshop Pontianak Tahun 1999
7. Asia Pasific Cities Summit di Brisbane Autralia Tahun 1999
8. Diklat Kepemimpinan Tk. II Tahun 2003

Riwayat Pekerjaan :
1. Kepala Sub. Bagian Pembangunan Kota Bagian Pembangunan Kodya Jakpus Tahun 1991
2. Kepala Bagian Penyusunan Program Kodya Jakarta Pusat Tahun 1995
3. Asisten Adm. Pembangunan Kodya Jakarta Pusat Tahun 1999
4. Sekretaris Kotamadya Jakarta Pusat Tahun 2004
5. Kepala Badan Kesbang Provinsi DKI Jakarta Tahun 2008

Riwayat Kepangkatan :
1. Penata Muda III/a TMT Pangkat 01 Agustus 1988
2. Penata Muda TK. I III/b TMT Pangkat 01 April 1991
3. Penata III/c TMT Pangkat 01 April 1995
4. Penata Tk. I III/d TMT Pangkat 01 April 1999
5. Pembina IV/a TMT Pangkat 01 Januari 2002
6. Pembina Tk. 1 IV/a TMT Pangkat 01 April 2006

Riwayat Tanda Jasa :
1. Medali Tanda Kesetiaan Kelas II Tahun 2002
2. Penghargaan Masa Kerja 20 Tahun Tahun 2007


sumber :
http://7newsjakarta.blogspot.com/2011/11/profil-walikota-administrasi-jakarta.html


0 comments:

Posting Komentar