9/04/2013

Subandiyono - Direktur PTPN X
Subandiyono
Berbuat lebih di manapun dan selalu berpikir besar. Itulah kunci sukses Subiyono dalam menapaki karier. Filosofi itu pula yang turut mewarnai sepak terjang pria kelahiran Banyuwangi, 21 Maret 1951 ini sebagai direktur utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X (Persero) dan mengantarkan BUMN gula tersebut meraih berbagai prestasi yang membanggakan. 

“Kita tak akan bisa menggapai hal besar jika tidak berpikiran besar. Ini bukan berarti saya ambisius, tapi saya selalu berpikiran bahwa saya harus bisa berbuat lebih di mana pun berada, baik di lingkungan pekerjaan, organisasi, maupun keluarga,” kata Subiyono kepada wartawan Investor Daily Amrozi Amenan di Surabaya, baru-baru ini.

Subiyono memendam obsesi besar, yakni menjadikan BUMN gula sebagai industri berbasis tebu yang terintegrasi, tak sekadar mengolah tebu petani menjadi gula, tetapi juga menciptakan berbagai produk selain gula yang berbasiskan tebu. “Dengan begitu, ke depan, kinerja BUMN gula seperti PTPN X akan lebih baik dan pada akhirnya juga mampu mengangkat harkat dan martabat para petani,” ujar Subiyono.

Rupanya, penggemar rawon dan masakan Jepang ini terinspirasi oleh masa kecilnya saat di desa, seperti bermain di sawah usai jam sekolah, menyaksikan hamparan tanaman padi yang menguning, serta melihat dari dekat kehidupan para petani yang sederhana tapi giat bekerja. Tapi Subiyono sadar betul bahwa untuk meraih cita-cita mulia itu tidak gampang. “Soalnya, industri gula nasional sedang menghadapi seabrek tantangan berat, dari permasalahan di sektor budidaya (on-farm) hingga pengolahan di pabrik gula (off-farm),” papar dia. 

"Sejak kecil saya selalu berikhtiar untuk memberikan yang terbaik di mana pun saya mengabdi. Saya lahir di desa yang jauh dari pusat ibukota Kabupaten Banyuwangi. Di desa saya, hanya ada SD. Untuk melanjutkan sekolah ke SMP, saya harus ke kota Banyuwangi, mencari pondokan di sana. Kadang untuk berangkat atau pulang ke desa, saya harus berlarian menumpang di bakbak kendaraan terbuka."



Subandiyono - Direktur PTPN X

Subandiyono - Direktur PTPN X


Jajaran direksi PT Perkebunan Nusantara X (Persero) melaksanakan Gerakan Direksi Mengajar untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Gerakan itu dicanangkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Jajaran direksi PTPN X mengajar dan berdiskusi dengan para pelajar di sejumlah SMA. Direktur Utama PTPN X Subiyono mengajar di SMAK Hikmah Mandala, Banyuwangi. Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan M. Sulton di SMA 10 November Jember.

Adapun Direktur Keuangan Dolly P. Pulungan di SMAN 10 Surabaya Direktur Produksi T. Sutaryanto di SMA Seminari Mertoyudan Magelang. Sedangkan Direktur SDM Djoko Santoso mengajar di SMAN 1 Malang

Dirut PTPN X Subiyono menuturkan, kehadiran jajaran direksi perusahaan pergulaan terbesar di Indonesia tersebut diharapkan bisa semakin memotivasi para pelajar SMA untuk terus giat belajar dalam meraih cita-cita.

"Kami gembira bisa berbagi pengalaman dengan para pelajar. Masa depan berangkat dari masa kini. Karena itu, generasi muda harus mempersiapkan diri untuk menggapai masa depan yang lebih baik," ujar Dirut Subiyono saat mengajar di SMAK Hikmah Mandala, Banyuwangi.

Subiyono yakin, para pelajar dan anak muda di Banyuwangi punya potensi besar untuk terus berkembang menjadi generasi andal yang punya kontribusi besar bagi kemajuan bangsa.

Dia berpesan agar para pelajar SMA kukuh dan tangguh dalam memperjuangkan cita-cita. Subiyono menceritakan, ketika masa mudanya, ia kukuh bersekolah meski dihadang keterbatasan. Lulus SD, Subiyono memutuskan bersekolah ke kota. Jarak rumahnya di Parangharjo, Kecamatan Songgon, dengan SMP di pusat Banyuwangi mencapai puluhan kilometer. Angkutan umum sulit. ”Untuk bisa ke kota, saya kadang harus berjalan kaki sekitar satu jam menuju Kecamatan Rogojampi. Dari sana saya baru menaiki angkutan menuju kota Banyuwangi. Kadang saya harus menantang bahaya dengan menumpang truk-truk yang melintas hanya karena ingin berhemat,” ujarnya.

Lulus dari SMAK, meski dihadang banyak keterbatasan, Subiyono bersikeras melanjutkan studi. Dia akhirnya kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Di sana dia menimba ilmu dan aktif berorgranisasi.

Karena saudaranya banyak dan ikut kuliah ke Malang, Subiyono harus pandai berhemat. Kadang dia berbagi makanan satu piring dengan saudara lainnya. Merantau memberinya banyak pelajaran hidup. ”Merantau dengan segala konsekuensinya adalah perjuangan hidup yang tak akan terlupakan,” ujarnya.

Berkat kegigihannya itulah, Subiyono berhasil merintis karir dengan baik. Mulai dari kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur hingga sekarang menjadi dirut PTPN X sekaligus ketua umum Ikatan Ahli Gula Indonesia (Ikagi). Di posisi ini, Subiyono juga tak lelah berinovasi. Berkat tangan dinginnya, PTPN X bisa terus menjadi market leader di industri gula nasional. PTPN X juga menjadi BUMN gula pertama yang serius menggarap produk hilir tebu non-gula dengan mendirikan pabrik bioetanol berkapasitas 30 juta liter yang mulai beroperasi akhir tahun ini. (Wastit Putri Akmal)

0 comments:

Posting Komentar